
Airframe - Petaka di Angkasa
oleh: Michael CrichtonList Price : | |
Your Price : | |
READY STOCK | |
Sinopsis Buku:
Terbit tanggal 2 febuari 2011
(Cetak ulang dengan revisi, cover dan format baru)
Casey Singleton menghadapi dilema terberat dalam hidupnya---kalau mengatakan yang sebenarnya, ia akan dipecat; kalau ia berbohong, nasib jutaan penumpang pesawat terbang komersial akan dipertaruhkan. Dan ia hanya punya waktu satu minggu untuk mengurai benang kusut yang menyelimuti misteri sebuah kecelakaan pesawat terbang yang memakan korban 4 orang tewas dan 56 terluka.
Tapi siapakah yang sangat bertekad menyingkirkannya? Merintanginya menggenggam kunci jawaban yang begitu dalam terkubur di balik reruntuhan pesawat? Ia jatuh-bangun berusaha menyelamatkan nyawanya---dan nasib banyak orang---dari intrik licik eksekutif tamak dan wartawan ambisius yang tega mengorbankan orang lain demi kepentingan pribadi...
Ataukah masih ada musuh dalam selimut yang tak diketahuinya?
"Alurnya cepat, ketegangannya tanpa henti." --People
"Kisah yang akan menyebabkan mimpi buruk mengerikan seumur hidup." ---The Philadelphia Inquirer
(Cetak ulang dengan revisi, cover dan format baru)
Casey Singleton menghadapi dilema terberat dalam hidupnya---kalau mengatakan yang sebenarnya, ia akan dipecat; kalau ia berbohong, nasib jutaan penumpang pesawat terbang komersial akan dipertaruhkan. Dan ia hanya punya waktu satu minggu untuk mengurai benang kusut yang menyelimuti misteri sebuah kecelakaan pesawat terbang yang memakan korban 4 orang tewas dan 56 terluka.
Tapi siapakah yang sangat bertekad menyingkirkannya? Merintanginya menggenggam kunci jawaban yang begitu dalam terkubur di balik reruntuhan pesawat? Ia jatuh-bangun berusaha menyelamatkan nyawanya---dan nasib banyak orang---dari intrik licik eksekutif tamak dan wartawan ambisius yang tega mengorbankan orang lain demi kepentingan pribadi...
Ataukah masih ada musuh dalam selimut yang tak diketahuinya?
"Alurnya cepat, ketegangannya tanpa henti." --People
"Kisah yang akan menyebabkan mimpi buruk mengerikan seumur hidup." ---The Philadelphia Inquirer