MENITI SUKSES DARI BANGKU SEKOLAH

Apakah kamu membutuhkan semangat tinggi untuk sukses? Jawabannya tentu ya karena semangat akan membantu menggerakkan seluruh organ tubuhmu untuk sukses. Tetapi tentu bersemangat saja tidak cukup. setiap hari kamu dimotivasi untuk bersemangat, setiap hari juga banyak diantara kamu kembali ke perilaku seperti biasa.

Memiliki tujuan dan strategi mencapai tujuan dengan disiplin adalah lebih penting untuk dimiliki. Ada banyak orang yang tidak pernah berteriak "LUAR BIASA", atau "SUKSES, SUKSES...!" dan sebagainya. Tapi ia tetap bergerak dan terus bergerak menabrak semua rintangan, meninggalkan seluruh hambatan dan mencapai suksesnya. Iapun tetap diam.

Kawan, banyak orang memiliki cita-cita dan kemudian gagal mencapai cita-citanya. Dibutuhkan sepaket perilaku (attitude) positif untuk bisa membuatmu mencapai cita-citamu sebagai tujuan hidupmu. Itulah yang disebut perilakumu mendukung cita-citamu.

Banyak perilaku yang tidak mendukung cita-cita. Berniat menjadi pilot tetapi tidak suka matematika, Ingin menjadi penulis tetapi tidak pernah menulis, ingin bekerja di perusahaan asing tetapi tidak kunjung baik bahasa inggrisnya, Ingin menjadi orang sukses tetapi tidak pernah tepat waktu. Ingin jadi sarjana tetapi tidak kuliah?

Hubungan Tujuan dan Perilaku

Tujuan sehebat apapun tidak akan bisa tercapai tanpa ditunjang oleh perilaku yang positif. Jangan pernah mengharapkan durian runtuh didepan rumahmu dan jangan harap semua berlangsung begitu mudah untukmu. Meskipun pasti tidak berlalu sulit juga ini dibuat oleh Allah SWT untuk kamu pecahkan. Jdi pecahkan saja berbagai masalah yang akan menjadi dinamika sebuah proses mencapai cita-cita.

Tidak mudak mencapai cita-cita terjadi juga jika kamu ingin menjadi jahat. Tidaklah mudah menjadi seorang penjahat. Dibutuhkan segudang perilaku negatif yang harus kamu miliki dan lakukan. Tanpa itu kamu tidak akan menjadi orang jahat sejati. Menurut saya menjadi penjahat sejati akan lebih sulit dari pada menjadi orang baik sejati. Jadi lebih baik kamu bercita-cita menjadi orang baik.

Menentukan tujuan

Pernahkah kamu diminta temanmu untuk mengantarnya membeli sepatu yang bagus? Lalu dengan semangat kamu mengantar teman ini dari satu toko ke toko lain dari satu pasar ke pasar lainnya. Sehari penuh dihabiskan untuk mengantar teman mendapatkan sepatu yang diinginkannya.
Berkrliling dari satu toko ke toko dan dari satu pasar ke pasar yang lain sungguh menghabiskan energi, tenaga dan bensin tentu saja. Ini seperti seperti seseorang yang bercita-cita ingin bekerja dimana saja yang penting halal. Maka kamu akan mendaftar menjadi karyawan di semua perusahaan. Habis energi, habis di ongkos. Tidak ada tujuan cita-cita yang jelas sama sekali.

Tentukanlah tujanmu mulai sekarang. Nyatakan cita-citamu dengan jelas agar seluruh energi yang kamu miliki hanya dan hanya diperuntukkan untuk tercapainya cita-citamu itu. Jika kamu ingin menjadi seorang prajurit TNI maka pejelas cita-citamu itu sehingga kamu lebih muda menentukan langkah-langkah untuk menyiapkan mental, fisik dan keahlianmu yang lain untuk menjadi seorang prajurit TNI. Jika kamu ingin menjadi seorang arsitek maka kamu pun tahu berbagai persaratan yang harus dipenuhi kelak. Semua persaratan itu bisa dipenuhi mulai sekarang.

Idenya adalah tentukan cita-citamu dengan jelas. Misalnya

"saya ingin menjadi mekanik di BMW"

Tugasmu saat ini hanya menuliskan. Jadi tuliskan saja  mudah bukan.
Membangun Perilaku Positif : 4 Kecerdasan Distinctive

 Cita-cita yang sudah kamu buat tentu harus didukung oleh tindakan nyata sekarang bahkan di waktu yang akan datang. Apa yang kamu peroleh adalah hasil dari apa yang kamu lakukan saat ini.

BMW adalah sebuah perusahaan mobil yang besar dan terkenal akan teknologi yang tinggi. Pada tahun 1995 seorang anak SMP telah mencita-citakan ini. BMW adalah perusahaan mobil nomor 1. Ia hanya menerima sebanyak 1 mekanik dalam 1 tahun di setiap cabangnya. Sehingga tidak ada pilihan baginya: dimanapun ia harus menjadi nomor 1. Maka sepanjang SMP dari kelas 1 hingga kelas 3 ia mmaksa dirinya menjadi nomor 1. Ia kemudian tidak berhasil bersekolah di SMK